Label

Selasa, 31 Juli 2012

Kebutuhan Komunikasi CSR oleh Perusahaan..!!!!

Komunikasi CSR adalah komunikasi tentang kegiatan CSR yang dirancang dan didistribusikan oleh perusahaan sendiri . Secara umum CSR didefinisikan sebagai kewajiban sosial suatu organisasi. Kewajiban ini melekat dengan kebijakan dan kegiatan organisasi dengan tujuan mencapai keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan.
Perhatian dan keterlibatan banyak pihak membuat CSR menjadi isu yang penting sehingga perusahaan harus hati-hati dalam seluruh kegiatannya dan dampaknya pada keseluruhan masyarakat. Perusahaan yang ingin mendapat kepercayaan dan legitimasi melalui kegiatan CSR harus mempunyai kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingannya secara efektif. Fungsi komunikasi menjadi sangat pokok dalam manajemen CSR, Perusahaan harus memberikan informasi tentang tanggung jawab sosialnya dan pesan lain yang terkait kepada para karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lain, dan secara umum, kepada seluruh masyarakat dengan berbagai alat komunikasi. Sampai saat ini masih terdapat kritikan yang mempertanyakan motif perusahaan menjalankan CSR. Kritikan tersebut mungkin bukan tanpa dasar, terutama jika perusahaan menggunakan komunikasi CSR sebagai pemoles kinerjanya yang sebenarnya biasa saja. Namun demikian, ada harapan akan terjadinya peningkatan kongruensi antara komunikasi dan tindakan.
Ada empat hal yang membuat pelaporan non finansial, termasuk laporan CSR atau laporan keberlanjutan menjadi sangat penting : 
  1. Meningkatkan reputasi perusahaan. Semakin transparan perusahaan dalam aspek-aspek yang dituntut oleh seluruh pemangku kepentingannya, semakin tinggi pula reputasi perusahaan. Dengan catatan bahwa kinerja yang dilaporkan itu baik dan valid.
  2. Melayani tuntutan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang terpengaruh oleh dan bisa memengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Mereka yang terpengaruh hidupnya oleh perusahaan berhak mengetahui aspek-aspek yang bersentuhan dengan kehidupan mereka. Sedangkan mereka yang bisa memengaruhi perusahaan juga sangat perlu mengetahui informasi yang benar, sehingga pengaruh mereka bisa diarahkan pada tujuan yang tepat.
  3. Membantu perusahaan dalam membuat keputusan. Laporan kinerja yang baik tentu akan memuat indikatorindikator yang akan membantu perusahaan melihat kekuatan dan kelemahan dirinya.
  4. Membuat investor dengan mudah memahami kinerja perusahaan. Ada kebutuhan yang semakin tinggi dari investor untuk bisa mengetahui kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Para investor jangka panjang benar-benar ingin mengetahui apakah modal yang ditanamnya aman atau tidak. Perusahaan yang mempunyai kinerja sosial dan lingkungan yang tinggi memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk terus berlanjut usahanya. 
 Komunikasi CSR yang baik, karenanya, harus dapat dipercaya, informatif, mendidik, serta terhindar dari emosi yang berlebihan. Komunikasi CSR harus memenuhi aspek ketepatan waktu, aksesibilitas, presentasi dan organisasi, dan interaksi dengan pemangku kepentingan. Dalam komuniasi CSR ketepatan waktu adalah kebutuhan yang utama, begitu pula aksesibilitas karena pada dasarnya semua pemangku kepentingan dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan, termasuk isu CSR, sehingga laporan harus dapat diakses oleh semua pihak. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan presentasi dan organisasi pada laporan tahunan juga sudah menjadi hal yang penting, terutama penggunaan grafik dan kemampuan organisasional. Hal yang sama terjadi pada komunikasi CSR. Fitur presentasi dan organisasi merupakan kebutuhan komunikasi yang penting karena dapat membantu dalam penyampaian informasi secara lebih mudah dan terstruktur. Proses pelaporan CSR perusahaan telah diperluas untuk memasukkan keterlibatan dengan para pemangku kepentingan. Jadi, interaksi dengan pemangku kepentingan adalah kebutuhan komunikasi yang krusial bagi perusahaan
Artikel ini saya kutip dari kiriman seorang sahabat (baca juga 5 Alat komunikasi zaman dahulu).
1. Ati Harmoni, 
2. A. Ramadona N.
3. Sri Wulan Windu Ratih
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar