Label

Selasa, 14 Mei 2013

Perubahan Wujud


Suatu zat tidak selalu tetap berada dalam wujudnya.Namun, suatu ketika zat dapat mengalami perubahan wujud menjadi wujud lain. Sebagai contoh, air dapat membeku menjadi es, atau menguap menjadi gas (uap air). Sebaliknya, es juga dapat mencair dan dapat mencair dan uap air dapat mengembun menjadi air. Pernahkah kalian berfikir,mengapa hal itu bisa terjadi?
Zat dapat berubah wujud karena adanya pengaruh suhu. Pada dasarnya,perubahan suhu zat akan menyebabkan terjadinya perubahan susunan partikel-partikel zat tersebut. Dalam hal ini, jika suatu zat padat dipanaskan hingga mempunyai suhu yang tinggi, maka jarak antarpartikel zat tersebut akan semakin renggang seiring dengan semakin tingginya suhu. Pada suhu tertentu,susunan partikel zat tersebut menyebabkan zat berubah menjadi cair. Jika pada keadaan cair, suhu zat terus dinaikkan melalui pemanasan, maka jarak antarpartikel zat tersebut akan sangat renggang, dan memungkinkan zat tersebut berubah wujud menjadi gas. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan gambar dan bacalah penjelasan berikut ini!
Didinginkan

Padat   -----      Cair     -----      Gas

 Dipanaskan

Ketika suatu zat dipanaskan, maka partikel-partikel zat tersebut akan menyerap energi panas(kalor). Energi panas ini kemudian digunakan oleh partikel-partikel tersebut untuk bergetar dengan cepat dan bergerak saling menjauh, sehingga pada keadaan tertentu keadaan zat tersebut akan berubah wujud menjadi cair dan kemudian dari cair menjadi gas.
Sementara itu, ketika suatu zat didinginkan, maka partikel-partikel zat tersebut mengalami kekurangan energi, sehingga gaya tarik antarpartikel lebih kuat. Akibatnya jarak anrtarpartikel zat lebih rapat dibandingkan dengan sebelumnya. Keadaan tersebut menyebabkan perubahan wujud zat, yaitu dari gas menjadi cair, dari cair menjadi padat.
Pada dasarnya, perubahan wujud zat terdiri dari membeku,mencair,menguap,mengembun,menyublim, dan mendeposit. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang perubahan wujud yang terdiri dari membeku, mencair, dan menguap. Sedangkan, mengembun, menyublim, dan mendeposit tidak akan dibahas lebih lanjut dalam buku ini. Akan tetapi, untuk memberikan gambaran tentang proses-proses perubahan wujud zat tersebut, perhatikan gambar berikut ini!




a. Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud suatu zat dari cair menjadi padat. Sebagai contoh, pada suhu tertentu air dapat membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat biasanya terjadi pada suhu yang rendah. Suhu ketika suatu zat cair berubah wujud menjadi padat dinamakan titik beku. Setiap benda memiliki titk beku yang berbeda-beda Titik beku merupakan sifat fisika benda yang dapat digunakan utnuk meramalkan bentuk zat pada suhu tertentu.

b. Mencair
Mencair atau meleleh adalah proses perubahan wujud suatu zat dari padat menjadi cair. Sebagai contoh, lilin akan mencair atau meleleh ketika dibakar, es yang dibiarkan di udara terbuka akan mencair. Proses mencair atau meleleh juga sering disebut dengan istilah lain, yaitu melebur.
Suhu ketika suatu zat mulai mencair disebut dengan titik cair, titik leleh, atau titik lebur. Akan tetapi, yang paling umum digunakan adalah titik lebur.
Dengan mengetahui titik lebur suatu zat, maka kita dapat mengetahui kemurnian suatu zat. Untuk zat-zat murni, pada umumnya memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan ketika zat tersebut telah tercampur dengan zat lain. Berdasarkan hal inilah, maka untuk memperoleh logam yang murni, maka bijih logam yang dihasilkan dari proses tambang dipanaskan dalam dapur pemanasan sampai melebur dan kemudian melalui proses lebih lanjut akan diperoleh logam yang murni.

c. Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud suatu zat dari bentuk cair menjadi gas atau uap. Suhu ketika suatu zat cair berubah menajdi uap disebut dengan titik uap.
Ketika suatu zat cair dipanaskan pada tekanan normal (1 atm), maka pada suhu tertentu akan terlihat pada seluruh bagian zat cair timbul gelembung-gelembung yang bergerak ke atas dan kemudian pecah saat mencapai permukaan. Pada keadaan yang demikian, zat cair dikatakan mendidih. Ketika suatu zat cair mendidih, maka hampir tiap bagian zat segera berubah menjadi uap. Berdasarkan hal ini, maka titik uap sering disebut dengan titik didih. Sebagai contoh, air murni mendidih ketika mencapai suhu + 100 pada tekanan normal (1 atm), dan pada keadaan tersebut partikel-partikel air akan berubah menjadi gas.

Pelapukan Batuan

Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk ketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.
Di alam pada umumnya ke tiga jenis pelapukan (fisik, kimiawi dan biologis) itu bekerja bersama-sama, namun salah satu di antaranya mungkin lebih dominan dibandingkan dengan lainnya. Walaupun di alam proses kimia memegang peran yang terpenting dalam pelapukan, tidak berarti pelapukan jenis lain tidakpenting. Berdasarkan pada proses yang dominan inilah maka pelapukan batuan dapat dibagi menjadi pelapukan fisik, kimia dan biologis. Pelapukan merupakan proses proses alami yang menghancurkan batuan menjadi tanah. Jenis pelapukan:
  • Pelapukan biologi: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. contoh: tumbuhnya lumut
  • Pelapukan fisika: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim .contoh : perubahan cuaca
  • Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan zat - zat kimia . contoh: tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia
Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. peristiwa itu sering disebut dengan pelapukan fisika. batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur. peristiwa tersebut sering disebut pelapukan biologi.Dan masih banyak lagi contoh-contoh pelapukan.

Jaring-Jaring Prisma

Jaring-jaring Prisma- Sobat bisa membuat limas segi empat jika punya sebuah persegi dan empat buah segi tiga karena persegi dan segitiga tersebut dapat sobat susun menjadi jaring-jaring limas. Lalu, apa yang sobat butuhkan untuk membuat sebuah prisma? Untuk membuat sebuah prisma sobat memerlukan cukup dua segi-n dan n buah persegi panjang (segiempat), kemudian sobat buat jaring-jaring prismanya  setelah itu sobat bisa membuat prisma hanya 2 atau 3 detik di pikiran sobat. Berikut ini gambar jaring-jaring prisma segitiga dan prisma segilima yang rumushitung buat. Semoga Bermanfaat.
Jaring-Jaring Prisma Segi Tiga
    gambar jaring-jaring prisma segitiga model 1  gambar jaring-jaring prisma segitiga model 4
 gambar jaring-jaring prisma segitiga model 3  gambar jaring-jaring prisma segitiga model 2
Jaring-Jaring Prisma Segi Lima
 gambar jaring-jaring prisma segilima model 1 gambar jaring-jaring prisma segilima model 2
prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup identik berbentuk segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk segiempat. Jumlah sisi tegaknya akan menyesuaikan dengan bentuk segi-n tutup/alasnya. Jika segi lima, maka jumlah sisi tegaknya 5, jika segi tiga maka jumlah sisi tegaknya 3, jika segi 6 maka jumlah sisi tegaknya 6 dst. Sekian Jaring-Jaring limasnya semoga bermanfaat. Semangat Belajar.

JARING-JARING KUBUS & BALOK




Sifat – Sifat Air


B. Sifat – Sifat Air
1. Air Mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah
Air Mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah merupakan salah satu sifat dari air, Sedangkan untuk contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagi berikut, Tandon air dibuat lebih tinggi dari pipa air, Atap dibuat miring agar air dapat mengalir dari genting ke bawah, Saluran irigasi dibuat miring agar air dapat mengalir dengan lancar.
2. Air memberi tekanan
Air memberi tekanan maksudnya air akan memberikan tekanan kesegala arah apabila ada suatu lubang disetiap wadah airnya, Contohnya alat penyiram tanaman, air akan menekan kesegala arah melalui lubang air, Sedangkan tekanan yang diberikan oleh air bisa beragam tergantung dari letak lubangnya.
3. Kapilaritas
Kapilaritas adalah kemampuan zat cair untuk meresap melalui celah-celah kecil. Contohnya Kain yang dicelupkan sebagian pada bak yang diisi air, kain akan menyerap air karena kain memiliki celah-celah kecil, Kertas tisu yang digunakan untuk menyerap keringat dan air. Sedangkan contoh untuk bahan yang tidak dapat diserap air adalah plastik dan Alumunium foil kedua benda itu sangat kedap terhadap air sehingga proses kapilaritas tidak bisa berlaku.
4. Bentuk Permukaan air selalu tenang dan datar
Bentuk permukaan air selalu tenang dan datar contohnya jika kita menuangkan air kedalam ember maka kedudukan air akan datar, begitu pula jika ember di miringkan maka kedudukan air tetap datar.Water pas adalah contoh dari prinsip bahwa bentuk permukaan air selalu tenang dan datar.
5. Melarutkan Benda tertentu
Zat cair melarutkan benda tertentu contohnya garam, gula, dapat dilarutkan oleh air, sedangkan contoh zat yang tidak bisa larut dalam cair adalah tanah, pasir dan minyak. Fakor yang mempengaruhi suatupelarutan benda adalah suhu air yang tinggi akan lebih cepat melarutkan daripada suhu air yang rendah, Kecepatan mengaduk, mengaduk dengan cepat akan lebih cepat pula benda larut, Anomali air dimana pada suhu 4 derajat C volum air menyusut sampai terkecil namun bila suhu diturunkan kebawah 4 derajat C maka volumenya bertambah.
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran IPA SD Preceptorial.
B. Sifat – Sifat Air
1. Air Mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah
Air Mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah merupakan salah satu sifat dari air, Sedangkan untuk contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagi berikut, Tandon air dibuat lebih tinggi dari pipa air, Atap dibuat miring agar air dapat mengalir dari genting ke bawah, Saluran irigasi dibuat miring agar air dapat mengalir dengan lancar.
2. Air memberi tekanan
Air memberi tekanan maksudnya air akan memberikan tekanan kesegala arah apabila ada suatu lubang disetiap wadah airnya, Contohnya alat penyiram tanaman, air akan menekan kesegala arah melalui lubang air, Sedangkan tekanan yang diberikan oleh air bisa beragam tergantung dari letak lubangnya.
3. Kapilaritas
Kapilaritas adalah kemampuan zat cair untuk meresap melalui celah-celah kecil. Contohnya Kain yang dicelupkan sebagian pada bak yang diisi air, kain akan menyerap air karena kain memiliki celah-celah kecil, Kertas tisu yang digunakan untuk menyerap keringat dan air. Sedangkan contoh untuk bahan yang tidak dapat diserap air adalah plastik dan Alumunium foil kedua benda itu sangat kedap terhadap air sehingga proses kapilaritas tidak bisa berlaku.
4. Bentuk Permukaan air selalu tenang dan datar
Bentuk permukaan air selalu tenang dan datar contohnya jika kita menuangkan air kedalam ember maka kedudukan air akan datar, begitu pula jika ember di miringkan maka kedudukan air tetap datar.Water pas adalah contoh dari prinsip bahwa bentuk permukaan air selalu tenang dan datar.
5. Melarutkan Benda tertentu
Zat cair melarutkan benda tertentu contohnya garam, gula, dapat dilarutkan oleh air, sedangkan contoh zat yang tidak bisa larut dalam cair adalah tanah, pasir dan minyak. Fakor yang mempengaruhi suatupelarutan benda adalah suhu air yang tinggi akan lebih cepat melarutkan daripada suhu air yang rendah, Kecepatan mengaduk, mengaduk dengan cepat akan lebih cepat pula benda larut, Anomali air dimana pada suhu 4 derajat C volum air menyusut sampai terkecil namun bila suhu diturunkan kebawah 4 derajat C maka volumenya bertambah.
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran IPA SD Preceptorial.

Minggu, 05 Mei 2013

JENIS - JENIS BATUAN, CIRI - CIRI DAN PROSES TERBENTUKNYA

Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Sifat batuan tersebut meliputi bentuk, warna, kekerasan, kasar atau halus, dan mengilap atau tidaknya permukaan batuan. Hal ini
disebabkan bahan-bahan yang terkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada batuan yang mengandung zat besi, nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahan lain. Bahan-bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang berbeda. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan yang menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku (batuan magma atau vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan (batuan metamorf).

a. Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Semula batuan beku berupa lelehan magma yang besar.
Jenis Batuan Beku, Ciri-Ciri, dan Proses Terbentuknya




b. Batuan Endapan (Batuan Sedimen)
Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan
sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
Jenis Batuan endapan, Ciri-Ciri, dan Proses Terbentuknya










c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami
perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena
mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terusmenerus,
batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan.
Jenis Batuan Malihan, Ciri-Ciri, dan Proses Terbentuknya