Suatu zat tidak selalu tetap berada
dalam wujudnya.Namun, suatu ketika zat dapat mengalami perubahan wujud
menjadi wujud lain. Sebagai contoh, air dapat membeku menjadi es, atau
menguap menjadi gas (uap air). Sebaliknya, es juga dapat mencair dan
dapat mencair dan uap air dapat mengembun menjadi air. Pernahkah kalian
berfikir,mengapa hal itu bisa terjadi?
Zat dapat berubah wujud karena adanya
pengaruh suhu. Pada dasarnya,perubahan suhu zat akan menyebabkan
terjadinya perubahan susunan partikel-partikel zat tersebut. Dalam hal
ini, jika suatu zat padat dipanaskan hingga mempunyai suhu yang tinggi,
maka jarak antarpartikel zat tersebut akan semakin renggang seiring
dengan semakin tingginya suhu. Pada suhu tertentu,susunan partikel zat
tersebut menyebabkan zat berubah menjadi cair. Jika pada keadaan cair,
suhu zat terus dinaikkan melalui pemanasan, maka jarak antarpartikel
zat tersebut akan sangat renggang, dan memungkinkan zat tersebut
berubah wujud menjadi gas. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Untuk
mengetahui jawabannya, perhatikan gambar dan bacalah penjelasan berikut
ini!
Didinginkan
Didinginkan
Padat ----- Cair ----- Gas
Dipanaskan
Ketika suatu zat dipanaskan, maka partikel-partikel zat tersebut akan menyerap energi panas(kalor). Energi panas ini kemudian digunakan oleh partikel-partikel tersebut untuk bergetar dengan cepat dan bergerak saling menjauh, sehingga pada keadaan tertentu keadaan zat tersebut akan berubah wujud menjadi cair dan kemudian dari cair menjadi gas.
Sementara itu, ketika suatu zat
didinginkan, maka partikel-partikel zat tersebut mengalami kekurangan
energi, sehingga gaya tarik antarpartikel lebih kuat. Akibatnya jarak
anrtarpartikel zat lebih rapat dibandingkan dengan sebelumnya. Keadaan
tersebut menyebabkan perubahan wujud zat, yaitu dari gas menjadi cair,
dari cair menjadi padat.
Pada
dasarnya, perubahan wujud zat terdiri dari
membeku,mencair,menguap,mengembun,menyublim, dan mendeposit. Berikut ini
penjelasan lebih lanjut tentang perubahan wujud yang terdiri dari
membeku, mencair, dan menguap. Sedangkan, mengembun, menyublim, dan
mendeposit tidak akan dibahas lebih lanjut dalam buku ini. Akan tetapi,
untuk memberikan gambaran tentang proses-proses perubahan wujud zat
tersebut, perhatikan gambar berikut ini!
a. Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud
suatu zat dari cair menjadi padat. Sebagai contoh, pada suhu tertentu
air dapat membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat biasanya
terjadi pada suhu yang rendah. Suhu ketika suatu zat cair berubah wujud
menjadi padat dinamakan titik beku. Setiap benda memiliki titk beku
yang berbeda-beda Titik beku merupakan sifat fisika benda yang dapat
digunakan utnuk meramalkan bentuk zat pada suhu tertentu.
b. Mencair
Mencair atau meleleh adalah proses
perubahan wujud suatu zat dari padat menjadi cair. Sebagai contoh,
lilin akan mencair atau meleleh ketika dibakar, es yang dibiarkan di
udara terbuka akan mencair. Proses mencair atau meleleh juga sering
disebut dengan istilah lain, yaitu melebur.
Suhu ketika suatu zat mulai mencair
disebut dengan titik cair, titik leleh, atau titik lebur. Akan tetapi,
yang paling umum digunakan adalah titik lebur.
Dengan mengetahui titik lebur suatu
zat, maka kita dapat mengetahui kemurnian suatu zat. Untuk zat-zat
murni, pada umumnya memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan
ketika zat tersebut telah tercampur dengan zat lain. Berdasarkan hal
inilah, maka untuk memperoleh logam yang murni, maka bijih logam yang
dihasilkan dari proses tambang dipanaskan dalam dapur pemanasan sampai
melebur dan kemudian melalui proses lebih lanjut akan diperoleh logam
yang murni.
c. Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud
suatu zat dari bentuk cair menjadi gas atau uap. Suhu ketika suatu zat
cair berubah menajdi uap disebut dengan titik uap.
Ketika suatu zat cair dipanaskan pada tekanan normal (1 atm), maka pada suhu tertentu akan terlihat pada seluruh bagian zat cair timbul gelembung-gelembung yang bergerak ke atas dan kemudian pecah saat mencapai permukaan. Pada keadaan yang demikian, zat cair dikatakan mendidih. Ketika suatu zat cair mendidih, maka hampir tiap bagian zat segera berubah menjadi uap. Berdasarkan hal ini, maka titik uap sering disebut dengan titik didih. Sebagai contoh, air murni mendidih ketika mencapai suhu + 100 pada tekanan normal (1 atm), dan pada keadaan tersebut partikel-partikel air akan berubah menjadi gas.
Ketika suatu zat cair dipanaskan pada tekanan normal (1 atm), maka pada suhu tertentu akan terlihat pada seluruh bagian zat cair timbul gelembung-gelembung yang bergerak ke atas dan kemudian pecah saat mencapai permukaan. Pada keadaan yang demikian, zat cair dikatakan mendidih. Ketika suatu zat cair mendidih, maka hampir tiap bagian zat segera berubah menjadi uap. Berdasarkan hal ini, maka titik uap sering disebut dengan titik didih. Sebagai contoh, air murni mendidih ketika mencapai suhu + 100 pada tekanan normal (1 atm), dan pada keadaan tersebut partikel-partikel air akan berubah menjadi gas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar